PROFIL DESA BEDEWANG

Kondisi Wilayah

  1. Administratif
  • Desa                                : Bedewang
  • Kecamatan                     : Songgon
  • Kabupaten                     : Banyuwangi
  • Propinsi                          : Jawa Timur

Batas-batas wilayah desa Bedewang

  • Sebelah utara                : Desa Parangharjo dan Desa Songgon
  • Sebelah timur                : Desa Balak
  • Sebelah selatan             : Desa Padang
  • Sebelah Barat                : Desa Cantuk

Desa Bedewang terdiri dari 7 dusun yaitu :

  • Dusun Wiyayu Barat
  • Dusun Wiyayu Timur
  • Dusun Tegalwudi
  • Dusun Bedewang Asem
  • Dusun Bedewang Krajan
  • Dusun Patoman
  • Dusun Arjosari
  • Dusun Sibotok
Peta kecamatan Songgon

Peta kecamatan Songgon

  1. Geografis

Secara geografis desa Bedewang adalah daerah dataran sedang yang terletak di kaki gunung raung. Secara umum lahan desa Bedewang merupakan persawahan yang subur dengan ketersediaan air irigasi sepanjang tahun, tidak bergantung musim penghujan. Terdapat sungai utama yang mengairi desa bedewang, yaitu sungai Badeng. Selain itu juga ada sungai-sungai kecil yang mengaliri lahan persawahan. Perkampungan dusun-dusun tersebar dengan area persawahan yang luas membatasinya. Kondisi wilayah kecamatan Songgon juga tidak jauh berbeda dengan wilayah desa Bedewang.

Dataran desa bedewang cenderung rata, hanya terdapat beberapa bukit tunggal yang disebut dengan gumuk di beberapa tempat.

Peta desa Bedewang dari Google Earth

Peta desa Bedewang dari Google Earth
  1. Ekonomi

Secara umum perokonomian desa Bedewang bergantung pada hasil sawah. Sebagian besar masyarakat desa Bedewang bekerja sebagai petani dan buruh tani. Selain itu bekerja sebagai tukang batu dan merantau ke bali. Hanya sebagian kecil bekerja sebagai pedagang dan PNS serta pekerjaan lain-lain.

Lahan persawahan sebagain besar di tanami padi kemudian polowijo. Polowijo ini terdiri dari cabe merah, tomat, ranti (sejenis tomat), kacang panjang, semangka dan melon.

Selain hasil sawah tersebut, desa bedewang juga menghasilkan kelapa yang di tanaman di tegalan sawah juga ladang-ladang.Untuk budidaya perikanan kolam hanya ada budidaya lele, tapi masih sangat sedikit. Dari bidang peternakan ada peternakan kambing, sapi, ayam potong dan bebek petelor. Populasi peternakan juga masih sedikit.

Sampai saat ini hasil bumi tersebut dipasarkan di pasar lokal banyuwangi dan juga di bali.

tampak gunung Raung

tampak gunung Raung

pengangkutan hasil panen kelapa

pengangkutan hasil panen kelapa

Hasil panen kebun kelapa

Hasil panen kebun kelapa

Transportasi hasil panen kelapa

Transportasi hasil panen kelapa

Hasil panen kebun kelapa

Hasil panen kebun kelapa

Tanaman cabai

Tanaman cabai

Area persawahan dengan kebun kelapa

Area persawahan dengan kebun kelapa

area persawahan dengan kelapa di pematang

area persawahan dengan kelapa di pematang

area persawahan

area persawahan

  1. Pendidikan

Pendidikan masyarakat desa bedewang dengan usia di atas 40 tahun, rata-rata hanya sebatas SD dan tidak sekolah. Sedangkan masyarakat dengan usia antara 20-40 tahun, rata-rata lulusan SMP, hanya beberapa yang sampai tingkat SLTP dan SLTA.  Sedangkan usia 15-20 tahun, sebagian sudah lulus SLTA tapi masih banyak yang hanya lulus SLTP. Untuk usia dibawah 15 tahun sebagian sudah ada yang berhenti sekolah, hanya sampai SLTP.

Untuk usia produktif, lulusan SLTP dan SLTA yang tidak melanjutkan sekolah sebagian besar urbanisasi ke Bali dan sebagian kecil lainnya ke surabaya dan kota-kota lainnya.

  1. Pemukiman

Pemukiman penduduk desa Bedewang terkelompok dan perkampungan dusun-dusun yang menyebar dan dipisahkan persawahan dengan perkampungan lainnya. Sebagian rumah penduduk sudah layak huni dengan konstruksi pasangan batu bata dan diplester. Mungkin di perkirakan ada 40% rumah yang layak huni dan plesteran sudah bagus. Sedangkan sisanya campuran rumah tidak layak huni dengan konstruksi batu bata dan sesek bambu. Meskipun sudah plesteran batu bata tapi masih dalam kondisi yang hanya sekedarnya. Untuk sistem MCK sebagian besar pemukiman masing menggunakan sungai untuk mencuci, buang air dan mandi. Sedangkan untuk memasak air di ambil dari sumur dan aliran PDAM yang masih terbatas. Kondisi ini tidak terbatas untuk rumah yang belum layak huni. Tapi sebagian rumah layak huni masih belum mempunyai MCK di rumah sendiri.

rumah permanen

rumah permanen

rumah permanen di dalam kampung

rumah permanen di dalam kampung

rumah semi permanen di dalam perkampungan

rumah semi permanen di dalam perkampungan

Songgon-20130210-01297

Potensi Wilayah

Dari kondisi wilayah desa Bedewang sebagai sampling wilayah pedesaan di kabupaten Banyuwangi mempunyai beberapa potensi sebagai berikut :

  1. Sebagian wilayah kabupaten banyuwangi daerah tengah dan barat berada di kaki pegunungan   – termasuk desa Bedewang – yang memberikan kesuburan tanah dan aliran irigasi sepanjang musim. Sedangkan wilayah Banyuwangi di sisi selatan mempunyai lahan yang cenderung lebih kering, mengandalkan irigasi dari musim hujan.
  2. Potensi pertanian banyuwangi adalah padi, cabe, tomat, ranti (sejenis tomat), semangka, melon, kacang panjang, singkong, jagung dan pepaya.
  3. Potensi peternakan adalah kambing, ayam, lele.
  4. Tenaga kerja yang murah, untuk biaya harian orang kerja di sawah adalah Rp. 25.000,- dan harian tukang adalah Rp.35.000,- .
  5. Kabupaten banyuwangi merupakan daerah dengan budaya seni yang cukup kental. Kesenian daerah seperti barong, janger, gandrung dsb, sangat familiar di anak-anak hingga orang tua. Selain itu, hampir seluruh masyarakat baik anak-anak atau orang tua juga sangat menyukai musik pop daerah yang di kenal dengan kendang kempul atau lagu osing. Sehingga artis-artis daerah justru lebih terkenal di bandingkan dengan artis-artis ibukota.

Kegiatan Sosial Kemasyarakatan

Kegiatan sosial kemsyarakatan yang banyak di lakukan adalah kelompok arisan. diantaranya arisan kelompok tani, arisan kerukuan kematian, arisan jamaah pengajian tahlil, arisan bazis. selain itu ada juga beberapa pembinaan kepemudaan yang baru di rintis. diantaranya pertemuan dua mingguan remaja masjid, pelatihan ketrampilan handycraft serta kelompok sepak bola. akan tetapi kegiatan pembinaan kepemudaan mengalami pasang surut, di sebabkan sebagain pemuda ketika lulus sekolah mencari kerja di bali.

pertemuan remaja masjid Al-Ikhlas

pertemuan remaja masjid Al-Ikhlas

Pelatihan ketrampilan remaja masjid

Pelatihan ketrampilan remaja masjid

Pelatihan ketrampilan remaja masjid

Pelatihan ketrampilan remaja masjid

Kegiatan pemuda tenis meja

Kegiatan pemuda tenis meja

Kegiatan bulutangkis pemuda Wiyayu

Kegiatan bulutangkis pemuda Wiyayu

Pertemuan rutin remaja masjid al Ikhlash

Pertemuan rutin remaja masjid al Ikhlash

Latihan hadrah remaja masjid al-Ikhlas

Latihan hadrah remaja masjid al-Ikhlas

Permasalahan Wilayah

Permasalahan yang paling umum masyarakat pedesaan di kabupaten banyuwangi adalah :

  1. Urbanisasi, dimana setiap pemuda yang lulus sekolah berangan-angan bekerja di bali, meskipun hanya sebagai tenaga kasar. Pada umumnya pemuda tidak tertarik lagi menggarap sawah, karena hasil dari sawah masih jauh untuk memenuhi kebutuhan hidup.
  2. Pola pikir pendidikan, sebagian besar masyarakat mempunyai pola pikir yang belum maju. Sekolah masih hanya sebagai formalitas belum menjadi kebutuhan untuk memperbaiki kualitas hidup.
  3. Budidaya tanam yang belum sinergis. Sehingga penanaman tidak bisa serempak. Kondisi penanaman sawah yang tidak serempak di duga sebagai pemicu utama hama tikus merajalela. Jika telah datang musim hama tikus, maka petani bisa dipastikan gagal panen total, dan petani akan membiarkan sawah untuk tidak ditanami. Kondisi ini akan menyebabkan lahan sawah menganggur lama, dan memicu munculnya hama kepik dan wereng.
  4. Tingginya urbanisasi ke bali membawa budaya yang kurang baik bagi pemuda. Sehingga pada saat para pekerja urban mudik, akan terlihat berbagai jenis fashion, gaya rambut yang sangat jauh dari budaya desa yang bersahaja. Selain itu budaya minuman alkohol, nongkrong di pinggir jalan saat sore hari bahkan sampai narkoba.
  5. Rendahnya tingkat pendidikan pemuda, menyebabkan rendahnya kemampuan ketrampilan dan juga softskill.